REUNI KELUARGA BESAR MBAH BUYUT
Acara reuni keluarga merupakan kegiatan temu kembali mempererat tali kekerabatan kami, sehingga suasana kekerabatan menjadi semakin akrab dan erat. Karenanya reuni keluarga juga merupakan ajang temu keluarga untuk menumpahkan rasa kangen yang mendalam di tengah -tengah kesibukan kita masing-masing. Lebih dari itu kita juga bisa berbagi cerita dalam suka dan duka.
Hal
yang demikian akan dapat menambah
wawasan anak cucu untuk turut serta mengikuti jejak pendahulunya. Menjaga
ikatan ini tetap terjalin adalah sesuatu yang penting. Apalagi anak-anak tumbuh
dengan cepat. Mereka perlu mengetahui dari mana mereka berasal melalui
pertemuan keluarga besar. Semakin dewasa, ia akan semakin menghargai
nilai-nilai kekeluargaan.
Di
sisi lain reuni keluarga juga merupakan upaya melestarikan kebiasaan bersilaturahmi.
Silaturahmi
merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan membawa berkah. Dengan
silaturahmi juga dapat membukakan pintu rizki dan kesuksesan.
Terutama bagi umat Islam hendaknya tidak memutuskan tali
silaturahmi, Karenanya Allah SWT telah memperingatkan bahwa memutus tali
silaturrahmi adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam.
Menurut Abu Laits Samarqandi, silaturahmi memiliki 10 mantaat antara lain:
1. Mendapatkan ridha dari Allah SWT.
2. Membuat
orang yang kita dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW, yaitu “Amal yang paling utama adalah membuat
seseorang berbahagia.”
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang
bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu
tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin
hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa
kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan
dan persahabatan.
10. Menambah
pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka
bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu
mendoakannya.